Zaman sekarang adalah zaman susah. Kenapa susah? Karena barangkali kita memang jauh dari aturan-aturan Allah sehingga hidup kita jadi gelap, pikiran kita kalut, emosian dan tidak bisa berpikir jernih dalam menghadapi setiap masalah. Perlu kita sadari bahwa Allah membuat hidup kita susah supaya kita sadar akan dosa-dosa kita, kembali bertaubat dan kembali ke jalan yang lurus.
Sering kita mendengar, melihat atau membaca di media berita tentang kasus bunuh diri. Bahkan tidak jarang, penyebabnya adalah masalah sepele, yaitu soal cinta yang bahkan belum halal. Di beberapa kasus, pelakunya nekat bunuh diri karena dibuat patah hati oleh pacarnya. Inalillah.
Perlu kita sadari bahwa bunuh diri bukanlah solusi. Bunuh diri sama sekali tidak menyelesaikan masalah, khususnya masalah kita dengan Allah. Mungkin dengan bunuh diri, kita bisa lari dari masalah dunia, tapi kita tidak akan pernah bisa lari dari hukuman Allah. Pelaku bunuh diri justru akan mengalami penderitaan yang jauh lebih berat dibandingkan dengan penderitaan yang ia rasakan di dunia, yaitu penderitaan di alam akhirat.
Diriwayatkan dari Jundab ra. : Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, “Seorang lelaki terluka dan bunuh diri, maka Allah berfirman, “Hamba-Ku mendahului-Ku dengan membunuh dirinya sendiri maka Aku haramkan surga untuknya.”
Naudzubillah. Jika surga sudah diharamkan, apa lagi yang kita harapkan dari sebuah kematian? Bukankah kita semua menginginkan surgaNya?
Hukuman bagi pelaku bunuh diri juga tidak main-main, selain diharamkan surga baginya, ia juga akan disiksa persis seperti caranya bunuh diri.
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda : Barang siapa yang bunuh diri dengan benda tajam, maka benda tajam itu akan dipegangnya untuk menikam perutnya di neraka Jahanam. Hal itu akan berlangsung terus selamanya. Barang siapa yang minum racun sampai mati, maka ia akan meminumnya pelan-pelan di neraka Jahanam selama-lamanya. Barang siapa yang menjatuhkan diri dari gunung untuk bunuh diri, maka ia akan jatuh di neraka Jahanam selama-lamanya. (Shahih Muslim No.158)
Hadis riwayat Tsabit bin Dhahhak ra. :
“Barang siapa yang bunuh diri dengan sesuatu, maka ia akan disiksa dengan sesuatu itu pada hari kiamat.” (Shahih Muslim No.159)
Begitu berat hukuman bagi orang-orang yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Apakah itu semua sebanding dengan masalah yang kita hindari di dunia? Bunuh diri bukan solusi, seberat apapun masalah yang kita hadapi, pasti akan ada jalan keluarnya.
Di surah An-Nisa ayat 29, Allah SWT berfirman :
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.” (QS. An-Nisa : 29)
Allah sudah jelas-jelas melarang bunuh diri dalam firmanNya. Apakah kita masih mau melanggar aturanNya?
Bersabarlah dengan setiap masalah yang kita hadapi di dunia ini. Allah SWT juga sudah berjanji dalam firmanNya :
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. 94 : 5 – 6)
Bukankah janji Allah itu benar? Allah tidak pernah ingkar janji. Dan Allah sudah berjanji bahwa sesudah kesulitan pasti ada kemudahan.
Semoga tulisan ini bermanfaat.
Biasakan untuk selalu berpikiran positif. Allah selalu ada untuk kita dan Dia pasti bisa membantu kita untuk menyelesaikan setiap masalah yang kita hadapi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar